PAI---Inilah Bacaan Talbiyah untuk ibadah haji dan umroh: Tulisan Latin, Arab, dan Artinya-Dalam melakukan ibadan Haji atau Umroh, salah satu sunnah yang dikerjakan oleh calon jamaah haji atau umroh adalah mengucapkan bacaan talbiyah. Pada kitab Al- Muhadzdzab fi Fiqh al-Imam al-Syafi’i (Damaskus: Dar al-Qalam, 1992) lantunan kalimat tersebut dianjurkan sudah mulai dilantunkan sejak berniat dan keluar dari rumah dalam perjalanan menuju Masjidil Haram di Mekah.
amaah calon haji atau umroh yang sudah melaksanakan ihram sangat disunnahkan mengucap talbiyah dengan suara dikeraskan. Ihram sendiri adalah keadaan saat para jama’ah mengenakan busana tak berjahit, yakni kain berwarna putih sebelum memasuki miqot (batas wilayah) di tanah halal.
Khusus untuk jama’ah calon haji, talbiyah dibaca terus menerus hingga tiba waktunya melontar jumrah aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Bacaan talbiyah memiliki makna menjawab panggilan Allah untuk melakukan ibadah haji atau pun umroh. Seperti layaknya seorang hamba yang menjawab patuh saat diperintah oleh Pencipta-nya, maka rangkaian kalimat itu sebagian besar berisi pujian dan ikrar ketaatan, juga ketauhidan.
Ibnul Qoyim dalam Mukhtashar Tahdzib Sunan 2/335 menyebutkan bahwa “Pujian kepada Allah adalah yang paling bisa mendekatkan hamba kepada Allah yaitu mengakui bahwa Allah yang memberikan nikmat semuanya.”
Lafaz bacaan talbiyah dan artinya:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ،
Labbaika allahumma labbaik (Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang)
لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ
Labbaika laa syariika laka labbaik (Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu)
إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ
Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syariikalaka (Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan hanyalah kepunyaan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu)
Dalil dari kalimat dan bacaan talbiyah di atas bersumber dari hadist riwayat Muslim.
Bacaan shalawat setelah talbiyah
Setelah mengucapkan kalimat talbiyah seperti di atas, maka jama’ah akan melanjutkan dengan memberikan shalawat kepada Rasulullah salallahu ‘alaihi wassalam. Bacaannya seperti umumnya shalawat yakni:
اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد
Allahumma shalli wa sallim ‘alaa sayyidina Muhammadin wa ‘alaa aali sayyidina Muhammadin (Ya Allah berilah kesejahteraan dan keselamatan atas junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya”).
Setelah memuji Allah Subhanahu wata’ala dengan kalimat talbiyah, disambung dengan memuji Rasulullah salallahu ‘alaihi wassalam, sunnah selanjutnya adalah berdo’a untuk diri sendiri. Inti dari do’a berisi permohonan agar Allah Subhanahu wata’ala ridha kepada ibadah yang dilakukan yakni haji atau umroh tersebut.
Berikut bacaan do’a yang disunnahkan dalam rangkaian pelaksanaan talbiyah:
اللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَ نَعُوْذُبِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلٰاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Allahumma inna nas aluka ridhaaka wal jannata wa na’uudzubika min sakhaatika wannaar. Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw waqinaa adzaabannaar.
Artinya:
“Ya Allah sesungguhnya kami memohon keridhaan dan surgaMu, kami berlindung padaMu dari murkaMu dan neraka. Wahai Tuhan kami, karuniailah kami kebaikan di dunia dan kebaikan pula di akhirat dan hindarkanlah kami dari siksa neraka.”
Pengulangan dari bacaan talbiyah, sholawat dan do'a tersebut terus dilakukan, baik secara lirih, keras atau dalam hati selama perjalanan keberangkatan hingga tiba di Masjidil Haram.
Demikianlah tulisan singkat tetang Bacaan Talbiyah untuk ibadah haji dan umroh, untuk anda yang ingin belajar dan persiapan berangkat haji dan umroh. terimakasih semoga bermanfaat. Wassalam.
0 komentar:
Posting Komentar