1. Islam mengajarkan agar setiap manusia untuk saling kenal-mengenal.
"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal". (Qur'an
mulia 49:13)
2. Islam melarang untuk saling olok-mengolok.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum
yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka
(yang mengolok-olok) dan janganlah wanita-wanita mengolok-olok wanita lain
boleh jadi wanita (yang diolok-olok) lebih baik daripada wanita (yang
mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu
panggil memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-burk panggilan ialah
panggilan yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak taubat maka mereka
itulah orang yang zalim". (Qur'an mulia 49:11).
3. Islam mengajarkan agar berlaku baik terhadap non muslim.
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap
orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu
dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.
Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang
yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu
(orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan,
maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (Noble Verse 60:8-9)
Jika kita diberi sesuatu maka balaslah dengan yang lebih baik.
[004:086] Apabila kamu dihormati dengan suatupenghormatan, maka balaslah
penghormatan itu denganyang lebih baik, atau balaslah (dengan yang
serupa).Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.
4. Islam melarang memerangi, membunuh orang non muslim yang tidak memerangi
kita.
"Tetapi jika mereka membiarkan kamu dan tidak memerangimu serta
mengemukakan perdamaian kepadamu, maka Allah tidak memberi jalan kepadamu
(untuk memerangi) mereka". (Noble Verse 4:90)
"Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan
bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. (Noble Verse 8:61)
"Katakanlah kepada orang-orang yang beriman hendaklah mereka memafkaan
orang-orang yang tiada takut akan hari-hari Allah karena dia membalas suatu
kaum apa yang telah mereka kerjakan". (Noble Verse 45:14)
"Barang siapa membunuh seorang manusia bukan karena orang itu membunuh
orang lain atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seolah-olah
dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa memelihara seorang manusia,
maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia seluruhnya".
(Noble Verse 5:32)
"Bagaimana bisa ada perjanjian aman dari sisi Allah dan RasulNya dengan
orang-orang musyrikin, kecuali orang-orang yang telah mengadakan perjanjian
(dengan mereka) didekat Masjidil Haram? Maka selama mereka berlaku lurus
kepadamu, hendaknya kamu berlaku lurus (pula) terhadap mereka. Sungguh Allah
menyukai orang-orang yang bertakwa. (Noble Verse 9:7)
5. Islam memerintahkan melindungi non muslim yang minta perlindungan.
"Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan
kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian
antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum
yang tidak mengetahui. [Noble Qur'an 9:6]
6. Islam melarang memaksakan agamanya pada orang non muslim.
"Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam". (Noble Qur'an 2:225)
Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka
katakanlah:"Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula)
orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang
ummi:"Apakah kamu (mau) masuk Islam". Jika mereka masuk Islam,
sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka
kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat
akan hamba-hamba-Nya. (Noble Qur'an 3:20)
7. Islam menganjurkan agar kalau berdebat dengan ahli kitab, dengan jalan yang
paling baik.
Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang
paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan katakanlah:
"Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan
yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya
kepada-Nya berserah diri". [Noble Qur'an 29:46].
8. Islam menganjurkan menghormati milik orang lain dan melarang menggangunya.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan
rumahmu sebelum meminta ijin dan memberi salam kepada penghuninya, Yang
demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat". (Noble Verses
24:27-28
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Noble Qur'an 4:29)
9. Islam mengajarkan agar kita berlaku adil terhadap non Muslim.
"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap
orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak mengusir kamu dari
negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil."
[Noble Qur’an 60:8]
Maka, dapat diketahui bahwa Allah menyukai dan mencintai kaum muslimin yang
berbuat baik dan berlaku adil terhadap non-muslim, selama syarat-syarat di atas
dipelihara.
"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang
selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk
berlaku tidak adil. Berlaku adillah! karena adil itu lebih dekat kepada taqwa.
Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan." [5:8]
Walaupun ada rasa benci terhadap suatu kaum, itu tidak boleh dijadikan alasan
bagi umat Islam untuk semena-mena/tidak adil terhadap kaum tersebut. Misal,
seorang hakim memutuskan sebuah perkara untuk kemenangan seorang muslim
terhadap seorang non-muslim, padahal bukti-bukti menunjukkan sebaliknya, maka
ini adalah bentuk pelanggaran yang besar, karena peringatannya cukup keras,
"janganlah sekali-kali".
"Kalau Allah menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka
terhadap kamu, lalu pastilah mereka memerangimu. Tetapi jika mereka membiarkan
kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu maka
Allah tidak memberi jalan bagimu untuk melawan mereka." [Noble Qur’an
4:90]
Maka, tidak ada jalan (alasan) bagi seorang muslim untuk melawan seorang
non-muslim, jika dia tidak terbukti turut memerangi kaum muslimin, dan sudah
jelas menyatakan perdamaiannya dengan kaum muslimin. Perlu diketahui bahwa,
kaum muslimin diwajibkan untuk membenci karena Allah, dan mencintai karena
Allah.
Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; Jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir". [Noble Qur’an 3:32]
Karena Allah tidak menyukainya, maka kaum muslimin wajib membencinya. Tapi
sesuai dengan ayat sebelumnya, kebencian tidak boleh menyebabkan kaum muslimin
berbuat semena-mena.
"Allah tidak menyukai ucapan buruk, ..." [Noble Qur’an 4:148]
Maka wajib bagi kaum muslimin untuk bertutur kata yang baik, dan membenci
mereka yang bertutur kata buruk. Tapi kebencian kita terhadap mereka tidak
boleh menyebabkan kaum muslimin berbuat semena-mena, karena:
"Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka
dengan cara yang baik." [Noble Qur’an 73:10]
Begitulah aturan yang mengikat kami kaum muslimin terhadap orang non Muslim dan
yang lainnya. Sementara, hukuman di akhir bagi mereka yang kufur dan wafat
dalam keadaan demikian, maka Allah telah menjelaskan:
"Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir,
mereka itu mendapati laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya. Mereka
kekal di dalam laknat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak
pula mereka diberi tangguh." [Noble Qur’an 2:161-162]
10. Islam melarang umatnya untuk memaki-maki sembahan orang non muslim.
Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah,
karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan.
Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian
kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa
yang dahulu mereka kerjakan. [Noble Qur’an 6:108].
11. Islam menganjurkan umatnya untuk memerangi non muslim yang memerangi umat
Islam.
Islam adalah agama yang realistis dan fleksibel. Jika kaum non muslim mau hidup
damai berdampingan dengan umat Islam, maka umat Islam tidak ada jalan
(dilarang) memerangi mereka. Tetapi jika kaum kafir itu memerangi kita umat
Islam maka wajib umat Islam untuk mengangkat senjata memerangi mereka. Tapi
bersabar lebih baik,
[016:126] Dan jika kamu memberikan balasan, makabalaslah dengan balasan yang
sama dengan siksaan yangditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu
bersabar,sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orangyang sabar.
[016:127] Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalahkesabaranmu itu melainkan
dengan pertolongan Allahdan janganlah kamu bersedih hati terhadap
(kekafiran)mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apayang mereka
tipu dayakan.
Dalam memerangi kaum kafirpun tidak boleh melampau batas.
190. Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi)
janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang melampaui batas.
191. Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka
dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar
bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil
Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi
kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang
kafir.
192. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (haram bagi kami untuk memeranginya)
193. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga)
ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi
kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang
zalim. [Noble Qur’an 190-193].
Sungguh indah hukum diatas. Jika mereka memerangi kita maka perangi mereka tapi
jangan melampaui batas. Jika mereka berhenti memerangi kita maka tidak ada
peperangan lagi. Solusi yang sama-sama enak dikedua belah pihak. Jika mereka,
kaum kafir, mengemukakan perdamaian maka wajib umat Islam untuk menerimanya,
meskipun dalam hati kaum kafir hanya untuk menipu kaum muslim.
61. Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
62. Dan jika mereka bermaksud menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah
(menjadi pelindungmu). Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan
dengan para mu'min,
63. dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman) . Walaupun
kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak
dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati
mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.
64. Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang
mu'min yang mengikutimu.
65. Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mu'min untuk berperang. Jika ada dua
puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua
ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya
mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan
orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti. [Noble Qur’an 8 : 61-65].
Dalam peperangan umat Islam dilarang untuk membunuh anak-anak dan perempuan.
Diriwayatkan daripada Abdullah bin Umar r.a:
Sesungguhnya pernah terdapat seorang wanita terbunuh dalam satu peperangan yang
diikuti oleh Rasulullah s.a.w. Lalu Rasulullah s.a.w mengutuk daripada membunuh
wanita dan kanak-kanak [Sahih Bukhari juz 4 no 257].
Dalam memperlakukan tawanan perang pun harus dengan cara yang baik.
Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim
dan orang yang ditawan. [Noble Qur’an 76 : 8].
Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan
kepadamu, MAKA LINDUNGILAH IA supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian
ANTARKANLAH IA KE TEMPAT YANG AMAN BAGINYA. Demikian itu
disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui. [Noble Qur’an 9:6].
Rasulullah saw bersabda:
Diriwayatkan oleh Abu Musa ra:
Nabi saw bersabda: “Bebaskanlah para tawanan, beri makan mereka yang lapar dan
kunjungilah orang yang sakit.” [Sahih Bukhari juz 4 no 282].
Karena kebaikan Rasulullah saw pada tawanan, ada seorang tawanan yang masuk
Islam.
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya:
Rasulullah s.a.w mengirim satu pasukan berkuda ke daerah Najd. Mereka pulang
dengan membawa seorang tawanan lelaki dari Bani Hanifah bernama Sumamah bin
Usal, pemimpin penduduk Yamamah. Lalu mereka mengikatnya pada salah satu tiang
masjid. Satu hari Rasulullah s.a.w keluar menemui tawanan tersebut.
Baginda
bertanya: Bagaimana keadaanmu, wahai Sumamah? Tawanan itu menjawab: Baik-baik
saja wahai Muhammad. Jika kamu mahu membunuh aku maka bunuhlah, memang
sepatutnya ke atasmu untuk melakukannya. Jika kamu memberikan suatu nikmat
(tinggalkan dengan tidak membunuh aku) maka aku ucapkan berbanyak terima kasih.
Jika kamu meminta harta maka aku akan berikan berapa banyak yang kamu mahu.
Rasulullah s.a.w lalu meninggalkan tawanan tersebut. Keesokkan harinya baginda
menemui tawanan itu kembali, lalu baginda bertanya: Bagaimana keadaanmu wahai
Sumamah? Tawanan itu menjawab: Aku tidak mahu berbicara denganmu. Jika kamu
mahu memberikan satu nikmat maka berikan kepada orang yang mahu berterima
kasih. Jika kamu mahu membunuh aku bunuhlah, aku adalah orang yang memang
berhak untuk dibunuh. Jika kamu menghendaki harta maka mintalah berapa banyak
yang kamu mahu maka aku akan berikan apa yang kamu mahu. Lalu Rasulullah s.a.w
meninggalkannya.
Esoknya,
Rasulullah s.a.w bersabda: Bagaimana keadaanmu wahai Sumamah. Sumamah berkata:
Jika kamu memberikan satu nikmat maka aku akan ucapkan terima kasih, sekiranya
kamu mahu membunuh maka bunuhlah, sekiranya kamu mahukan harta, aku akan
berikan kepada kamu berapa banyak yang kamu mahukan. Kemudian Rasulullah s.a.w
bersabda kepada para Sahabat: Lepaskan Sumamah. Lalu Sumamah berangkat menuju
ke kawasan kebun tamar. Setelah mandi lalu dia memasuki masjid dan mengucapkan
kalimah: Aku bersaksi bahawa tiada tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi
bahawa Muhammad adalah hamba serta utusanNya. Wahai Muhammad! Di muka bumi ini
tidak ada wajah yang paling aku benci daripada wajahmu sebelum ini. Tetapi
sekarang wajahmulah yang paling aku suka di antara wajah-wajah yang pernah aku
temui. Sebelum ini tidak ada agama yang paling aku benci daripada agamamu dan
sekarang hanya agamamu lah yang paling aku sukai di antara agama-agama yang
pernah aku temui. Dahulu negerimulah yang paling aku benci, tetapi sekarang
negerimulah yang paling aku cintai di antara negeri-negeri yang pernah aku
kenal.
Sesungguhnya
pasukan berkudamu selalu mengawasiku sedangkan aku ingin melakukan umrah.
Beagaimana ini? Rasulullah s.a.w lalu menyampaikan berita gembira kepada
Sumamah bahawa dia boleh melakukan umrah. Ketika sampai di Kota Mekah seorang
bertanya kepadanya: Kamu sudah keluar dari agamamu? Sumamah menjawab: Tidak.
Tetapi aku sudah memeluk Islam dan tunduk kepada Rasulullah s.a.w. Demi Allah,
tidak akan ada sebiji gandum pun dari Yamamah yang akan sampai kepada kamu
sebelum mendapat keizinan Rasulullah s.a.w [Sahih Bukahri dan Muslim kitab
jihad].
Wassalam.....
0 komentar:
Posting Komentar