Home » , » PENGERTIAN DAN SYARAT TAYAMUM

PENGERTIAN DAN SYARAT TAYAMUM

1. Pengertian Tayamum

Tayamun adalah bersuci dengan debu yang suci sebagai pengganti wudlu atau mandi hadas besar, karena adanya rukhsah (keringanan) bagi orang yang uzur (berhalangan) menggunakan air.

Tayamum adalah pengganti wudhu atau mandi wajib yang tadinya seharusnya menggunakan air bersih digantikan dengan menggunakan tanah atau debu yang bersih. Yang boleh dijadikan alat tayamum adalah tanah suci yang ada debunya. Dilarang bertayamum dengan tanah berlumpur, bernajis atau berbingkah. Pasir halus, pecahan batu halus boleh dijadikan alat melakukan tayamum.


2. Syarat Tayamum

Tayamumdibolehkan bagi orang yang uzur (berhalangan) menggunakan air untuk berwudlu atau mandi hadas besar karena :
- Tidak ada air suci mensucikan
- Ada air tapi terbatas (dalam pesawat, dsb).;
- Sulit menggunakan air (dalam kendaraan, dsb)
- Membahayakan diri bila menggunakan air (sakit)

Syarat Sahnya Tayamum adalah:
- Uzur (berhalangan) menggunakan air.
- Sudah masuk waktu shalat
- Menggunakan debu/tanah yang suci.

3. Tata cara tayamum :
  1. Membaca basmalah
  2. Renggangkan jari-jemari, tempelkan kedua telapak tangan ke debu, tekan-tekan hingga debu melekat.
  3. Angkat kedua tangan lalu tiup telapak tangan untuk menipiskan debu yang menempel. (tiup ke arah berlainan dari sumber debu tadi)
  4. Membaca niat tayamum : “Nawaytuttayammuma listibaa hatishhalaati fardhollillahi ta’aala” (Saya niat tayammum untuk diperbolehkan melakukan shalat karena Allah Ta’ala).
  5. Mengusap telapak tangan ke muka secara merata
  6. Bersihkan debu yang tersisa di telapak tangan
  7. Ambil debu lagi dengan merenggangkan jari-jemari, tempelkan kedua telapak tangan ke debu, tekan-tekan hingga debu melekat.
  8. Angkat kedua tangan lalu tiup telapat tangan untuk menipiskan debu yang menempel, (tiup ke arah berlainan dari sumber debu tadi).
  9. Mengusap debu ke tangan kanan lalu ke tangan kiri.
  10. Membaca do’a sesudah tayamum, (sama seperti do’a setelah wudhu) : “Allahummaj’alnii minattawwabiina waj’alnii minalmutathohhiriina waj’alnii min ‘ibaadikashsholhiin”

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Artikel