Home » » PENGERTIAN DAN MAKNA /HAKIKAT KALIMAT 'THAYYIBAH'

PENGERTIAN DAN MAKNA /HAKIKAT KALIMAT 'THAYYIBAH'

      

Pengertian dan Makna Hakikat Kalimat thayyibah

Untuk mengetahui dan mendapatkan deskripsi yang jelas dan utuh tentang mengenai kalimat thayyibah, mari kita awali dengan definisi kalimat thayyibah secara bahasa (etimologi). Kalimah secara etimologis berarti kata, sedangkan thayyibah berarti baik,   thayyibah Kalimah berarti kata yang baik.

     Pengertian dan definisi ini juga dapat kita temukan dalam firman Allah SWT, "Tidakah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuaty perumpamaan kalimat yang baik' seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) kelangit." (Q.S. Ibrahim 14 : 24). 

     Berdasarkan uraian di atas; jika di cermati secara istilah (terminologis), kalimat thayyiah dapat diartikan sebagai kalimat yang baik serta memiliki nilai dan kedudukan tinggi dalam ajaran Islam.Kalimat ini juga membawa kebaikan bagi siapa saja yang menzikirkannya.Ketentraman bagi siapapun yang selalu melafalkannya, baik lahir maupun batin, hal ini tentu saja disertai dengaan kekhusyukan  dan keihklasan semata-mata karena Allah Swt. Sebab tanpa kekhusyukan dan keikhlasan, niscaya segala bentuk amaliah hanya akan menyisakan debu yang suatu saat akan sirna diterpa angin. Sia-sia , tidak akan berharga sedikitpun.

     Kalimat thayyibah merupakan sederet ucapan pilihan yang banyak disabdakan oleh Rasulullah Saw dalam hadistsnya. Dan bagi kita yang terpenting dalam memahami kalimat thayyibah adalah pada letak fungsinya. Adapun fungsi dari kalimat ini tentunya untuk mengingat Allah (dzijrullah logikanya, orang banyak mengingat Allah senantiasa dimudahkan segala urusannya sehingga orang yang sselalu berdzikir selalu diberi ketentraman hati dan ketenangan jiwa. Hal ini sudah menjadi janji Allah Swt, "Ingatlah, hanya dengan mengingat (berzikir) Allah-lah hati menjadi tentram," (Q.S Ar-Ra' d  13 : 28). 

       Akan tetapi pemenuhan atau keterkabulan doa seorang hamba tidak serentak berlaku ketika menjalani hidup di dunia saja, bisa saja di akhirat nanti seseorang baru merasakan nikmat apa-apa yang pernah dipintanya dahulu kala ketika masih di dunia dulu.

       Bagaimanapun inti dari kebahagiaan hidup di dunia adalah ketentraman hati. Betapa banyak orang yang sukses secara finansial, tetapi merasa hidupnya gersang, merasa kekurangan, hidup serasa tanpa tujuan, dan segudang masalah hidup lainnya yang membekukan hati. Orang-orang ini merasakan kehidupan roahaniahnya kering kerontang. Sebaliknya, banyak orang yang sebenarnya mengalami masalah kekurangan finansial, namun hidupnya justru lebih tenang, tentram, dan bahagia.

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Artikel