PENGERTIAN ZAKAT FITRAH

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Salah satu dari rukun Islam yang harus kita tunaikan adalah Berzakat. Zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu, zakat merupakan perwujudan dari rukun Islam yang ke tiga. Karea itu pelaksanaan zakat mewujudkan bentuk tanggung jawab umat Islam terhadap sesama umat Islam yang membutuhkan. Secara bahasa zakat artinya bersih atau suci. Zakat membersihkan atau menyucikan jiwa manusia dari sifat-sifat buruk yang disebabkan karena harta yang berlebihan. Maka dengan begitu zakat adalah sebuah upaya memberikan sejumlah harta tertentu kepada orang yang berhak menerima dengan beberapa syarta tertentu. 

Menurut jenisnya zakat terdiri dari dua macam yaitu zakat harta atau zakat mal dan zakat fitrah. 

A. Pengertian Zakat Fitrah

Zakat Fitrah adalah zakat berupa makanan pokok, yang wajib dikeluarkan setiap orang Islam dewasa maupun anak-anak menjelang Idul Fitri. Bentuk dan maharnya bisa berupa makanan pokok yang mengenyangkan seperti beras, gandum, jagung, sagu dan sebagainya. Zakat fitrah di sebut juga zakat abdan atau zakat nafs yaitu zakat yang berkaitan dengan badan atau diri seseorang, maksudnya zakat untuk membersihkan atau menyucikan badan atau diri si pembayar zakat, setelah melaksanakan ibadah puasa di Bulan Ramadhan. Untuk memudahkan pelaksanaan zakat fitrah di Bulan Ramadhan, maka di bentuklah panitia zakat fitrah yang di sebut Badan Amil Zakat Infak dan Shodaqoh (BAZIS). Panitia ini berfungsi mengumpulkan zakat fitrah dan menyalurkannya kepada yang berhak menerima, meskipun bisa juga dengan memberikan langsung kepada orang-orang yang berhak menerima.

B. Ketentuan Zakat Fitrah

Zakat fitrah diwajibkan bagi seluruh umat Islam yang mampu, baik laki-laki atau perempuan dewasa maupun anak-anak. Hukumnya Fardu 'Ain bagi setiap orang yang memenuhi syarat. Perintah zakat diterima Nabi Muhammad saw pada tahun ke dua Hijriyah. 

"Dan laksanakanlah shalat dan tunaiakn zakat serta rukuklah bersama orang-orang yang rukuk."     
(Al Baqarah [2]: 43)

Ayat tersebut menjelaskan kepada kita bahwa shalat dan zakat tidak dipisahkan. Sehingga umat Islam harus melaksanakannya.

1. Syarat Wajib Zakat Fitrah

Syarat wajib zakat fitrah bagi muzaki (orang yang wajib zakat) adalah sebagai berikut: 
a. Beragama Islam: selain orang yang beragama Islam tidak wajib membayar zakat fitrah
b. Orang tersebut masih hidup saat terbenamnya matahari di akhir Bulan Ramadhan. Orang yang mati sesudah terbenam matahari di akhir Ramadhan ia wajib dizakati, tetapi jika mati sebelum matahari terbenam maka ia tidak wajib di zakati. Anak yang lahir sebelum matahari terbenam ia wajib di zakati tetapi apabila terlahir sesudah matahari terbenam, maka dia tidak wajib dizakati. Begitu juga yang nikah sesudah matahari terbenam maka mereka tidak wajib melaksanakan zakat fitrah, namun nagi mereka yang menikah sebelum matahari terbenam, mereka harus membayar zakat fitrah. 
c. Memiliki kelebihan makanan untuk diri dan orang-orang yang menjadi tanggungannya. Zakat fitrah dikeluarkan apabila telah mencapai nisab, yaitu batas jumlah pemilikan harta yang harus dizakati. Nisab zakat fitrah yaitu memiliki kelebihan makanan sehari semalam bagi diri dan seluruh anggota keluargayang menjadi tanggungannya pada saat Idul Fitri.

2. Waktu membayar zakat fitrah
Kewajiban membayar zakat fitrah bagi seorang muzaki adalah sebagai berikut:
a. Waktu mubah atau waktu yang diperbolehkan yaitu sejak awal bulan Ramadhan sampai akhir bulan Ramadhan.
b. Waktu wajib atau waktu yang baik mulai terbenanya matahari di akhir BUlan Ramadhan sampai waktu Subuh.
c. Waktu Sunah yakni waktu yang paling baik sesudah Sholat Subuh sampai sebelum Shalat Idul fitri
Zakat fitrah yang dibayarkan sesudah sholat Idul fitri adalah seperti sedekah biasa

3. Banyaknya zakat fitrah
Zakat fitrah bagi setiap jiwa sebanyak 3,1 liter atau 2,5 kg, zakat fitrah berujud makanan pokok penduduk setempat atau makanan yang mengenyangkan. Seorang kepala keluarga disamping membayar zakat fitrah untuk dirinya ia sendiri juga wajib membayar zakat fitrah utuk tanggungannya seperti isteri, anak, orangtua dan pembantu rumah tangga.

4. Mutu zakat fitrah yang dikeluarkan
Makanan pokok yang dikeluarkanuntuk zakat firah harus sama dengan mutu makanan yang dimakan sehari-hari, misalnya jika beras yang dimakan senilai Rp.7.000,; per kg, maka zakat yang dikeluarkan harus seharga beras tersebut.

C. Penerima Zakat Fitrah

Pada dasarnya penerima zakat fitrah (mustahik) adalah sesuai dengan firman Allah swt seperti dalam Al Quran Surat At Taubah ayat 60, namun yang diutamakan adalah fakir miskin. Golongan tersebut adalah:
1. Fakir ialah orang yang tidak memiliki harta dan tidak mempunyai pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari
2. Miskin adalah orang yang memiliki harta atau pekerjaan, tetapi selalu kekurangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Amil ialah panitia zakat
4. Mualaf adalah orang yang baru saja masuk Islam dan masih lemah keimanannya
5. Riqab adalah hamba sahaya atau budak
6. Garim adalah orang yang banyak hutangnya dan tidak bisa membayarnya
7. Sabilillah adalah orang yang berjuang menegakkan agamanya Allaah
8. Ibnu Sabil adalah orang yang berada dalam perjalanan jauh (musafir)( untuk tujuan baik dan tidak mempuyai bekal.

Yang tidak berhak menerima zakat fitrah:
1. Orang kaya
2. Keturunan Rasulullah
3. Keluarga muzaki
4. Kafir harbi yaitu orang kafir yang memusuhi Islam

D. Hikmah Zakat Fitrah

Hikmah yang dapat diambil dari zakat fitrah adalah sebagai berikut:
1. Membersihkan diri bagi pembayar zakat fitrah.
2. Menolong orang kesusahan agar beribadah
3. Memberi kebahagiaan bagi orang-orang miskin pada saat idul fitri
4. Menjalin hubungan kasih sayang antara yang kaya dengan yang miskin
5. Sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat Allah yang kita terima.

Demikian pengertian zakat fitrah ini, semoga bermanfaat. terimakasih, wassalam...

Sumber : dari berbagai sumber !!



ASAL MULA TIMBULNYA DOA MENURUT AL QUR'AN

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Setiap orang pastinya selalu berdoa dalam berbagai kesempatan. Berbagai ragam tujuan dan keinginan dalam doa yang dilakukan setiap orang kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan harapan dapat dikabulkan dan diberikan berkah sesuai isi do'a yang dilakukannya. Tetapi ternyata tidak semua doa itu segera dikabulkan oleh Allah SWT, karena ada beberapa hal yang harus dipenuhi dalam berdoa yang baik dan benar. Oleh karena itu, alangkah baiknya sebelum kita berdoa, kita memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan doa, dan syarat apa saja agar doa itu dikabulkan oleh Allah SWT.

Menurut keterangan dari Al-Qur'an, bahwa sebelum Allah menciptakan Adam a.s, maka terlebih dahulu Allah menciptakan Iblis dna Malaikat. Yang mana ketiga jenis makhluq ini bertempat tinggal di surga. Kemudian kepada Iblis dan Malaikat Allah perintahkan untuk bersujud kepada Adam a.s kecuali Iblis yang tidak mau bersujud kepadanya, yakni sujud sebagai satu sikap penghormatan kepada makhluk manusia yang bernama Adam a.s. ini.

Karena Iblis tidak mau bersujud kepada Adam a.s. lalu Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman : "Hai Iblis, mengapa kamu tidak mau bersujud bersama-sama Malaikat yang bersujud itu?"

Iblis menjawab : "Tidak patut aku bersujud kepada manusia (Adam) yang Engkau ciptakan dari tanah kering, tanah hitam yang busuk."

Mendengar jawaban Iblis itu, Allah berfirman :
"Keluarlah kamu dair sisi (surga), sesungguhnya Aku mengutukmu sampai hari kemudian". (lihat Surat Al-Hijr ayat 32-35).

Sejak itulah Iblis tidak boleh lagi tinggal di surga. dan bagi Adam a.s sendiri ia hidup senang di dalam surga dengan menikmati keindahan dan kelezatan yang ada di dalamnya. Tetapi meskipun demikian, Adam a.s merasa kesepian karena tidak mempunyai teman sebagai pendamping hidupnya. Dari itu Allah SWT menciptakan Hawa, dan keduanya hidup rukun di surga dengan menikmati segala yang telah disediakan Allah, tetapi mereka dilarang untuk mendekati sebuah pohon dan memakan buahnya, yaitu buah khuldi.

Rupanya larangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada Adam a.s dan Hawa ini telah diketahui oleh Iblis. Hal tersebut dijadikan satu kesempatan baik baginya untuk membalas sakit hatinya terhadap Adam a.s karena dia berpendapat, bahwa terusirnya dari surga itu adalah gara-gara Adam a.s. Oleh karena itu, dia berusaha memperdayakan Adam dan Hawa supaya keduanya suka makan buah khuldi. Kemudian datanglah Iblis dengan berubah bentuk sebagai makhluk suci dengan berpura-pura sedih. 

Melihat itu Adam a.s bertanya : "Apa sebabnya kami kelihatan sedih, apa yang sedang kamu pikirkan?"

Iblis menjawab : "Betapa tidak bersedih, karena aku senantiasa memikirkan nasib kalian berdua, bahwa aku telah mendengar kalian berdua tidak lama lagi untuk bersenang-senang di dalam surga ini. Apalagi setelah Allah SWT, melarang kalian makan buah khuldi ini adalah satu tanda bahwa apa yang aku khawatirkan itu akan menjadi kenyataan. Dari itu, lekaslah makan buah pohon ini agar kalian berdua bisa langgeng hidup di surga ini dan tidak jadi terusir."

Mendengar bujuk rayu iblis, maka tertipulah Adam dan Hawa dan akhirnya keduanya makan buah khuldi yang menjadi larangan Allah itu. Kemudian setelah keduanya melanggar larangan-Nya terbukalah pakaiannya dan untuk menutup 'auratnya, dicarilah daun-daun sebagai penutup. Setelah itu, keduanya dipanggil oleh Allah untuk menghadap seraya Dia berfirman : "Bukankah Aku sudah melarang kalian berdua memakan buah pohon ini, dan aku katakan kepada kalian bahwa Syetan (Iblis) itu adalah musuh kalian yang nyata?"

Kemudian Adam dan Hawa memohon ampunan kepada Allah seraya berdo'a :

"RABBANAA DLALAMNAA ANFUSANAA WA IN LAM TAGFIR LANNA WA TAR HAMNAA LANAKUUNANINA MINAL KHAASIRIINA."

Artinya :
"Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika Engkau tidak mengampuni diri kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk golongan orang-orang yang merugi." (Surat Al-A'raf ayat 23).

Nah, semenjak itulah asal mula timbulnya do'a yakni dikala manusia pertama. Adam dan Hawa berada di dalam surga. Setelah itu diikuti oleh anak cucu beliau ketika berada di bumi. Jadi, jelaslah bahwa asal mula do'a itu bersamaan dengan manusia yang bernama Adam a.s sewaktu berada di surga. Kemudian do'a itu diikuti oleh hampir seluruh bangsa manusia di muka bumi ini.

Adapun manusia yang tidak bertuhan kepada Allah SWT, mereka dihadapkan do'anya kepada yang lain, tetapi bagi kita yang beriman kepada Allah kita hadapkan do'a kita kepada-Nya semata-mata dengan tujuan untuk mengharapkan rodho dan kesejahtraan dari Allah SWT.

Demikianlah tentang asal muasal tentang timbulnya doa menurut Al-Qir'an ini, semoga bermanfaat. Terimakasih. Wassalam...


Baca juga pemahaman dan Pengertian Do'a di sini !!

PEMAHAMAN DAN PENGERTIAN DOA KEPADA ALLAH SWT

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Setiap orang pastinya selalu berdoa dalam berbagai kesempatan. Berbagai ragam tujuan dan keinginan dalam doa yang dilakukan setiap orang kepada Allah SWT dengan harapan dapat dikabulkan dan diberikan berkah sesuai isi do'a yang dilakukannya. Tetapi ternyata tidak semua doa itu segera dikabulkan oleh Allah SWT, karena ada beberapa hal yang harus dipenuhi dalam berdoa yang baik dan benar. Oleh karena itu, alangkah baiknya sebelum kita berdoa, kita memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan doa, dan syarat apa saja agar doa itu dikabulkan oleh Allah SWT.

Pengertian Do'a

Secara etimologis, bila kita tinjau kata "Do'a" secara khusus dalam Al-Qur'an itu banyak sekali, tetapi dari semua kata "Do'a" itu mempunyai arti yang berbeda. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Abul Qosim Naqshabandie, bahwa kata "Do'a" banyak terdapat di dalam Al-Qur'an, dan masing-masing mempunyai arit tertentu (berbeda). Seperti arti dan makna di bawah ini :

a. Arti Ibadat

Sebagaimana tersebut dalam firman Allah SWT :

~ ~ ~ ~

"WA LAA TAD'U MIN DUUNIL LAAHI MA LAA YANIFA'UKA WA LAA YADHURRUKA."

Artinya :
Dan jangan kamu "beribadah" kepada selain Allah, yaitu kepada sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat kepada kamu dan juga tidak dapat memberi mudharat kepada kamu" (Surat Yunus ayat 106).

Yang dimaksud "Do'a" di atas adalah ibadat/mengadakan penyembahan.


b. Arti Memohon Pertolongan

Sebagaimana tersebut dalam firman Allah SWT :

~ ~ ~ ~

"WAD'UU SYUHADDA-AKUM MINDUUNILLAAHI".

Artinya :
"Dan mohonlah pertolongan kamu kepada para pembantu selain Allah." (Surat Al-Baqarah ayat 23).

yang dimaksud "Do'a" di atas adalah memohon pertolongan. Yakni mohonlah pertolongan kamu ......


c. Arti Panggilan

Sebagaimana tersebut dalam firman Allah SWT :

~ ~ ~ ~

"YAUMA YAD'UUKUM."

Artinya :
"(Yaitu pada hari Dia "memanggil kamu." (Surat Al-Isra' ayat 52).

Begitu juga yang dimaksud kata "Do'a" di atas adalah memanggil. Yakni pada hari Allah memanggil kamu ...............


d. Arti Perkataan

Sebagaimana tersebut dalam firman Allah SWT :

~ ~ ~ ~

"DA'WAAHUM FIIHA SUBHAANAKA ALLAHUMA

Artinya :
"Perkataan mereka di dalamnya (surga) : "Subhaanaka Allaahumma" (maha Suci Engkau wahai Tuhanku)." (Surat Yunus ayat 10).

Dan juga yang dimaksud kata "Doa" di atas adalah perkataan yaitu perkataan mereka di dalam surga.


e. Arti Pujian

Sebagaimana tersebut dalam firman Allah SWT. :

~ ~ ~ ~

"QULID'UL LAAHA AWID'UR RAHMAAN."

Artinya :
"Katakanlah : "Pujian Allah atau pujian Ar-Rahmaan.".

Dan yang dimaksud kata "Do'a di atas adalah pujian atau sanjungan. Yakni pujian/sanjunganlah Allah.


f. Arti Permohonan

Sebagaimana tersebut dalam firman Allah SWT. :

~ ~ ~

"UD'UUNII ASTAJIB LAKUM."

Artinya :
"Mohonlah kamu kepada-Ku, pasti Aku akan mengabulkan permohonanmu." (Surat Al-Mu'mien ayat 60).

Sedang yang dimaksud kata "Do'a" di atas adalah permohonan. Yakni mohonlah kepada-Ku.

Demikianlah kata "DO'A" yang terdapat dalam Al-Qur'an dan semuanya tidak mempunyai arti yang sama, melainkan mempunyai arti yang berbeda sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. semoga bermanfaat dan berkah. terimakasih. Wassalam.

Sumber: dari berbagai sumber !!


Baca Juga tentang Asal Mula Timbulnya Do'a di sini !!


RAHASIA DIBALIK MUKJIZAT HAJAR ASWAD

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Seorang ahli yaitu Prof Lawrence E Yoseph mengungkapkan bahwa : 
Sungguh kita telah berhutang besar kepada umat Islam, dalam Encyclopedia Americana menulis : 
"...Sekiranya orang-orang Islam berhenti melaksanakan thawaf ataupun shalat di muka bumi ini, niscaya akan terhentilah perputaran bumi kita ini, karena rotasi dari super konduktor yang berpusat di Hajar Aswad, tidak lagi memencarkan gelombang elektromagnetik .

Menurut hasil penelitian dari 15 Universitas : 
Menunjukkan Hajar Aswad adalah batu meteor yang mempunyai kadar logam yang sangat tinggi, yaitu 23.000 kali dari baja yang ada !!

Beberapa astronot yang mengangkasa melihat suatu sinar yang teramat terang mememancar dari bumi, dan setelah diteliti ternyata bersumber dari Bait Allah atau Ka'bah. 
Super konduktor itu adalah Hajar Aswad, yang berfungsi bagai mikrofon yang sedang siaran dan jaraknya mencapai ribuan mil jangkauan siarannya.

Prof Lawrence E Yoseph - Fl Whiple menulis :
"...Sungguh kita berhutang besar kepada orang Islam, shalat, tawaf dan tepat waktu menjaga super konduktor itu..."

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi. 
Radiasi yang berada di sekitar ka’bah ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam.
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, 
artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.

Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi.

Sebab itu lah ketika kitìa mengelilingi Ka’Bah, maka seakan- akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Makkah juga merupakan pusat bumi. 
Makkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit Ada beberapa ayat dan hadits nabawi yang menyiratkan fakta ini.

Allah berfirman : 
‘Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.’ (ar-
Rahman:33).

Menurut riwayat Ibnu Abbas dan Abdullah bin Amr bin As, dahulu Hajar Aswad tidak hanya berwarna putih tetapi juga memancarkan sinar yang berkilauan. 
Sekiranya Allah subhanahu wata'ala tidak memadamkan kilauannya, tidak seorang manusia pun yang sanggup mamandangnya. 
Dalam penelitian lainnya, mereka mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. 
Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tatasurya kita.

Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam bersabda : 
Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam.

Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Illaha illallah, Allahu Akbar

Betapa bergetar hati kita melihat dahsyatnya gerakan thawaf haji dan Umroh. Ini adalah jawaban fitnah dan tuduhan jahiliyah yang tak didasari ilmu pengetahuan ; 
yaitu mengapa kaum Muslimin shalat ke arah kiblat dan bahwa umat Islam di anggap menyembah Hajar Aswad. Hanya Allah Yang Maha Kuasa Dan Segala-Galanya.

Subhanallah ..

Cari Artikel